Detail Soal
- Buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)
- Kelas X SMA
- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Edisi Revisi 2018, Kurikulum 2013
- BAB 6 : Ancaman Terhadap Negara dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika
- Uji Kompetensi Bab 6 Halaman 200
Kunci Jawaban PKN SMA Kelas 10: Uji Kompetensi Bab 6 Halaman 200 - Edisi Revisi 2018 Kurikulum 2013
Jawablah pertanyaan di bawah ini secara singkat, jelas dan akurat.
1. Pada hakikatnya kebhinnekaan bangsa Indonesia merupakan rahmat Allah SWT sekaligus merupakan sebuah potensi sekaligus tantangan bagi bangsa Indonesia. Jelaskan maksud pernyataan tersebut!
Pada hakikatnya kebhinekaan bangsa Indonesia merupakan rahmat Allah SWT sekaligus merupakan sebuah potensi sekaligus tantangan bagi bangsa Indonesia. Kebhinekaan atau keragaman dianggap sebagai sebuah potensi karena dengan keberagaman tersebut bangsa kita menjadi besar dan memiliki kekayaan budaya maupun alam yang sangat melimpah. Hal ini juga dapat menaarik perhatian wisatawan asing sehingga Indonesia semakin terkenal dan mendapatkan banyak keuntungan darinya.
Sedangkan kebhinekaan dianggap sebagai tantangan dikarenakan keragaman dapat membuat masyarakat Indonesia memiliki pendapat yang beragam pula, sehingga mudah untuk terjadi perselisihan, perseteruan, bahkan hingga mengakibatkan perang saudara. Selain itu, keberagaman ini juga dapat menjadi sasaran empuk bagi pihak asing untuk mengadu domba dan memecah belah bangsa. Oleh karena itu, wajib bagi kita untuk selalu menjaga kesatuan dan persatuan.
2. Ancaman militer pada hakikatnya berkaitan dengan ancaman di bidang pertahanan dan keamanan. Jelaskan dan berikan contoh terkait dengan ancaman di bidang militer!
Ancaman di bidang militer merupakan suatu ancaman yang berkaitan dengan dunia kemiliteran serta dapat berdampak langsung terhadap kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa. Oleh karena itu, kemiliteran suatu bangsa terus ditingkatkan guna mempertahankan diri dari serangan-serangan dari pihak luar maupun dalam. Beberapa contoh ancaman di bidang militer seperti agresi militer, pelanggaran wilayah, invasi, aksi terorisme, spionase, dan sebagainya. Sedangkan yang pernah terjadi di Indonesia salah satunya adalah Agresi Militer Belanda I dan II.
3. Agresi suatu negara yang mengancam kedaulatan suatu negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa Indonesia mempunyai bentuk-bentuk mulai dari yang berskala paling besar sampai dengan yang terendah. Jelaskan dan berikan contoh bentuk agresi yang berskala paling besar yang pernah dialami bangsa Indonesia!
Agresi suatu negara yang mengancam kedaulatan suatu negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa Indonesia mempunyai bentuk-bentuk mulai dari yang berskala paling besar sampai dengan yang terendah. Agresi yang memiliki skala besar dapat menggunakan kekuatan militer bersenjata dengan tujuan untuk menyerang dan menduduki suatu wilayah dari negara lain. Indonesia pernah mengalami agresi militer skala besar, yaitu Agresi Militer I dari tanggal 21 Juli 1947 sampai 5 Agustus 1947 dan Agresi Militer II tanggal 19 Desember 1948.
4. Ancaman non-militer pada hakikatnya disebabkan oleh pengaruh negatif dari globalisasi. Jelaskan hubungan ancaman non-militer dengan pengaruh globalisasi!
Ancaman non-militer pada hakikatnya disebabkan oleh pengaruh negatif dari globalisasi. Terjadinya globalisasi dapat menghilangkan batasan pergaulan antar bangsa sehingga dapat memberikan dampak negatif bagi bangsa tersebut. Budaya-budaya luar yang mengandung hal negatif dan bertentangan dengan norma-norma Indonesia dapat masuk dan diserap oleh para pemuda tanpa disaring terlebih dahulu.
5. Pada hakikatnya ancaman dalam kebhinnekaan yang berdimensi politik dan bersumber dari dalam negeri dapat berupa pengerahan massa dan separatisme. Jelaskan maksud pernyataan tersebut!
Pada hakikatnya ancaman dalam kebhinnekaan yang berdimensi politik dan bersumber dari dalam negeri dapat berupa pengerahan massa dan separatisme. Pengerahan massa dan gerakan separatis ini bertujuan untuk menggulingkan pemerintahan yang sedang berkuasa, protes terhadap kebijakan pemerintah, atau ingin menjatuhkan pihak-pihak tertentu, baik dengan jalur militer maupun non militer. Bahkan, nyawa dapat menjadi taruhan dalam gerakan separatisme ini. Oleh karena itu, gerakan ini sangat bertentangan dengan nilai-nilai yang terdapat di dalam Pancasila.