Histats
Detail Soal
  • Buku Sejarah Indonesia
  • Kelas X SMA / MA / SMK / MAK
  • Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Edisi Revisi 2016, Kurikulum 2013
  • Bab 2 : Pedagang, Penguasa dan Pujangga pada Masa Klasik (Hindu-Buddha)
  • Bagian B. Kerajaan-Kerajaan pada Masa Hindu-Buddha
  • No. 5 Kerajaan Mataram Kuno
  • Uji Kompetensi & Tugas Bab 2 Bagian B No. 5 Halaman 119 & 125

Kunci Jawaban Sejarah Indonesia SMA Kelas X: Uji Kompetensi Bab 2 Bagian B No. 5 Kerajaan Mataram Kuno Halaman 119 - Edisi Revisi 2016 Kurikulum 2013


1. Carilah dari kliping koran atau juga dari internet, peninggalan candi-candi pada masa Sanjaya maupun Syailendra dan ceritakan!


Masa Sanjaya atau lebih dikenal sebagai Dinasti Sanjaya adalah suatu dinasti yang berkuasa di Kerajaan Medang (Kerajaan Mataram Kuno) di Jawa Tengah dengan corak Hindu. Sedangkan masa Syailendra atau Dinasti Syailendra adalah suatu dinasti yang berkuasa di Kerajaan Mataram Kuno yang bercorak Buddha. Terdapat banyak peninggalan candi-candi pada masa Sanjaya dan masa Syailendra, antara lain sebagai berikut.

a. Masa Sanjaya

  1. Candi Dieng
    • Candi Dieng merupakan salah satu candi peninggalan Dinasti Sanjaya di Kerajaan Mataram Kuno yang berlokasi di pegunungan Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah. Candi ini ditemukan oleh seorang tentara Inggris yang sedang berwisata ke daerah pegunungan Dieng, tahun 1814 lalu. Candi yang memiliki corak Hindu Syiwa ini menjadi salah satu bangunan keagamaan yang paling tua yang ditemukan di Jawa.
  2. Candi Sukuh
    • Candi Sukuh merupakan sebuah candi bercorak Hindu yang terletak di wilayah Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Candi ini ditemukan oleh seseorang yang bernama Johnson pada tahun 1815 lalu. Candi ini cukup kontroversial karena banyak patung-patungnya yang menggambarkan alat vital laki-laki yang melambangkan kesuburan.
  3. Candi Prambanan
    • Candi Prambanan merupakan candi yang terletak di daerah Sleman, Yogyakarta. Candi ini dibangun pada abad ke-9 lalu dengan tinggi sekitar 47 meter. Dikisahkan, seorang putri yang bernama Roro Jonggrang dilamar oleh seorang pangeran yang bernama Bandung Bondowoso. Tetapi, Roro Jonggrang tidak menerima pinangannya begitu saja, ia memberi syarat kepada Bandung Bondowoso untuk membangun 1.000 candi dalam satu malam. Bandung Bondowoso menyanggupinya dan meminta bantuan makhluk halus untuk membangun seribu candi tersebut. Setelah 999 candi dibangun, Roro Jonggrang menyuruh penduduk desa untuk menumbuk padi dan menyalakan api unggun agar makhluk halus mengira pagi telah tiba sehingga mereka lari ketakutan. Hal ini membuat Bandung Bondowoso marah dan mengutuk Roro Jonggrang menjadi patung batu yang melengkapi candi ke-1000.
  4. Candi Sewu
    • Candi Sewu termasuk ke dalam candi yang lokasinya dekat dengan Candi Prambanan, yaitu letaknya hanya sekitar 800 meter di sebelah utara dari Candi Prambanan. Candi Sewu diperkirakan dibangun pada abad ke-8 masehi pada akhir masa pemerintahan Rakai Panangkaran, seorang raja dari Kerajaan Mataram Kuno.
  5. Candi Banyunibo
    • Masih di Sleman, Yogyakarta, terdapat sebuah candi lain yang bernama Candi Banyunibo. Secara harfiah, arti dari Banyunibo adalah air yang menetes. Candi ini sering disebut sebagai candi yang menyendiri dikarenakan letaknya yang menyendiri di dalam hutan dan semak belukar, jauh dari candi-candi lain yang ada di Yogyakarta.

b. Masa Syailendra

  1. Candi Borobudur
    • Di Magelang, Jawa Tengah, terdapat sebuah candi yang sangat terkenal bahkan menjadi salah satu ikon Indonesia, yaitu Candi Borobudur. Candi yang proses pembangunannya memakan waktu hampir 100 tahun ini berfungsi sebagai tempat beribadah oleh umat Buddha atau lebih sering disebut juga sebagai kuil.
  2. Candi Mendut
    • Masih di Magelang, terdapat candi lain yang bernama Candi Mendut. Candi ini terletak sekitar 3 km dari Candi Borobudur. Selain sebagai tempat wisata dan tempat beribadah, Candi Mendut juga menjadi tempat untuk merayakan Hari Waisak bagi para umat Buddha.
  3. Candi Pawon
    • Sama seperti Candi Borobudur dan Candi Mendut, Candi Pawon juga terletak di Magelang, lebih tepatnya lagi di Brojonalan, Dusun 1, Wanurejo, Kec. Borobudur. Candi ini dibentuk dengan menggunakan batu andesit, dengan fungsi sebagai tempat umat untuk membersihkan badan dan pikirannya dari kotoran batin dan merupakan pintu gerbang Candi Borobudur.
  4. Candi Kalasan
    • Candi Kalasan yang bernama lain Candi Kalibening ini terletak di Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Candi ini dibangun oleh Rakai Panangkaran untuk menghormati Bodhisatya Wanita atau Dewi Tara dan para pendeta Buddha.
  5. Candi Ngawen
    • Candi Ngawen merupakan sebuah candi yang terletak di Muntilan, Jawa Tengah. Candi ini merupakan salah satu candi yang ditemukan dalam bentuk bangunan yang masih kokoh meskipun tertutup dengan debu dan pasir hingga setebal dua meter akibat dari letusan Gunung Merapi.

2. Nilai-nilai apa yang dapat kamu peroleh dari kehidupan beragama pada masa Mataram Kuno? Diskusikan dan tunjukkan bukti-bukti sejarahnya


Pada masa Mataram Kuno, masyarakat yang beragama Hindu dan Buddha hidup berdampingan secara damai dan tenteram. Mereka dapat hidup dengan damai bahkan saling toleransi antar sesama, sehingga tidak ada pertikaian di antara mereka. Hal ini sangat baik apabila diterapkan di kehidupan beragama pada masa kini, terutama di Indonesia yang memiliki banyak keragaman di dalamnya. Toleransi dan saling menghargai merupakan dua hal penting yang harus diterapkan oleh masyarakat untuk menciptakan suatu kehidupan beragama yang aman, damai, dan tenteram.

Kunci Jawaban Sejarah Indonesia SMA Kelas X: Uji Kompetensi & Tugas Bab 2 Bagian B No. 5 Kerajaan Mataram Kuno Halaman 125 - Edisi Revisi 2016 Kurikulum 2013


1. Berdasarkan bacaan di atas nilai-nilai apa yang dapat kamu petik dari kepemimpinan Airlangga?


Berdasarkan bacaan di atas, nilai-nilai yang dapat saya petik dari kepemimpinan Airlangga adalah pentingnya bekerja sama, membuat hubungan baik, persatuan dan kesatuan, serta keadilan. Airlangga bekerja sama dan menjalin kembali hubungan baik dengan Sriwijaya demi memulihkan kondisi kerajaannya. Selain itu, ia juga membagi menjadi dua kerajaan demi mencegah terjadinya perang saudara di antara kedua putranya. Hal ini dapat diterapkan di kehidupan kita sehari-hari demi mencegah perpecahan.

2. Setujukah kamu dengan cara Airlangga membagi kerajaan seperti disebutkan di atas? Uraikan alasan pendapatmu.


Saya setuju dengan cara Airlangga membagi kerajaan seperti disebutkan di atas. Hal ini merupakan suatu sikap yang menunjukkan keadilan, karena Airlangga ingin memberikan keadilan yang setara kepada kedua anaknya. Dengan adanya rasa adil, maka perpecahan dan perang saudara dapat dihindarkan.

Tugas: Sebutkan nama, letak, dan fungsi candi yang kamu ketahui. Carilah dari buku atau sumber internet.


  1. Candi Borobudur
    Letak : Magelang, Jawa Tengah.
    Fungsi : Tempat beribadah oleh umat Buddha atau lebih sering disebut juga sebagai kuil.
  2. Candi Mendut
    Letak : Magelang, Jawa Tengah.
    Fungsi : Tempat wisata dan tempat beribadah serta tempat untuk merayakan Hari Waisak bagi para umat Buddha.
  3. Candi Pawon
    Letak : Magelang, Jawa Tengah.
    Fungsi : Tempat umat untuk membersihkan badan dan pikirannya dari kotoran batin dan merupakan pintu gerbang Candi Borobudur.
  4. Candi Kalasan
    Letak : Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
    Fungsi : Tempat pemujaan dan beribadah para biara bagi umat Buddha.
  5. Candi Ngawen
    Letak : Muntilan, Jawa Tengah.
    Fungsi : Tempat beribadah bagi umat Buddha.