1. Mengapa Kerajaan Sriwijaya disebut sebagai kerajaan maritim?
Kerajaan Sriwijaya disebut sebagai kerajaan maritim dikarenakan sebagian besar penduduk dari kerajaan ini menggantungkan kehidupannya dan perekonomiannya dari kegiatan perdagangan dan hasil-hasil laut. Masyarakat Kerajaan Sriwijaya melakukan hal ini dikarenakan lokasi kerajaan yang strategis dan dekat dengan laut. Selain itu, alasan lain mengapa Kerajaan Sriwijaya disebut sebagai kerajaan maritim dikarenakan kerajaan ini memiliki armada angkatan laut yang sangat kuat hingga bisa mengawasi hampir seluruh perairan di Nusantara.
2. Mengapa Selat Malaka mempunyai peranan penting pada masa Kerajaan Sriwijaya?
Selat Malaka mempunyai peranan penting pada masa Kerajaan Sriwijaya dikarenakan selat ini terletak di posisi yang sangat strategis sebagai jalur perdagangan dunia, sehingga Kerajaan Sriwijaya mendapat banyak keuntungan darinya baik dari banyaknya kapal yang singgah, penarikan pajak keamanan bagi kapal-kapal yang lewat, barang-barang dari luar mudah untuk didapatkan, memudahkan proses perdagangan dengan negara lain, dan sebagainya. Oleh karena itu, Kerajaan Sriwijaya sempat menjadi pusat perdagangan dunia dan mampu menguasai seluruh perdagangan nasional maupun internasional.
3. Unsur-unsur apa saja yang harus dikuasai, agar sebuah kerajaan mampu menjadi kerajaan maritim?
Secara umum, makna dari kerajaan maritim adalah suatu kerajaan yang sebagian besar perekonomiannya bergantung pada perdagangan, pelayaran, dan hasil-hasil laut. Oleh karena itu, bisa dipastikan kerajaan tersebut terletak dekat dengan laut. Beberapa unsur yang harus dikuasai agar sebuah kerajaan mampu menjadi kerajaan maritim antara lain lokasinya dekat atau dikelilingi dengan laut dan perairan, perekonomiannya sebagian besar dikuasai oleh perdagangan, pelayaran, dan hasil-hasil laut, serta memiliki armada laut yang sangat kuat dan besar sehingga mampu menguasai sebagian besar wilayah perairannya. Salah satu contoh kerajaan maritim yang paling besar dan terkenal dari Indonesia adalah Kerajaan Sriwijaya.
4. Setujukah kamu dengan sebutan Sriwijaya sebagai kerajaan nasional pertama? Diskusikan dengan teman-teman!
Kerajaan Sriwijaya disebut sebagai kerajaan nasional pertama dikarenakan kerajaan ini memiliki wilayah kekuasaan yang sangat besar, dari Sumatera, Jawa Barat, Jawa Tengah, sebagian Kalimantan, Semenanjung Melayu, dan hampir seluruh wilayah perairan Nusantara, sehingga seperti negara nasional. Saya setuju dengan hal tersebut dikarenakan kerajaan-kerajaan sebelumnya cenderung lebih kecil dan hanya menguasai beberapa bagian dari Indonesia saja. Selain itu, walaupun wilayahnya besar, Kerajaan Sriwijaya menggunakan bahasa Melayu sebagai bahasa nasionalnya meskipun kerajaan-kerajaan lainnya kebanyakan menggunakan bahasa Pallawa. Oleh karena itu, bahasa Melayu menjadi lingua franca di Nusantara.
5. Jika pada abad ke-7 saja Sriwijaya bisa menjadi kerajaan maritim hebat, mengapa sekarang kita belum mampu mengulangi kejayaan di lautan saat ini, apa yang perlu diperbaiki? Diskusikan dan uraikan jawaban kamu!
Sekarang, kita belum mampu mengulangi kejayaan Indonesia seperti kejayaan Kerajaan Sriwijaya di lautan masa lalu dikarenakan banyak hal. Salah satunya adalah Kerajaan Sriwijaya memang menggantungkan perekonomiannya di lautan, sehingga seluruh anggaran dan regulasi difokuskan pada laut. Berbeda dengan Indonesia saat ini yang memiliki banyak sektor perekonomian penting, seperti lautan, pertambangan, pertanian, peternakan, tempat wisata, dan sebagainya. Dengan kata lain, Indonesia tidak menggantungkan perekonomian pada satu sektor saja (perairan), sehingga kualitasnya tidak sebaik Kerajaan Sriwijaya yang menggantungkan perekonomian pada sektor perairan saja.
6. Apa yang menyebabkan Kerajaan Sriwijaya mengalami kemunduran?
Terdapat tiga faktor yang menyebabkan Kerajaan Sriwijaya mengalami kemunduran. Faktor pertama adalah perubahan kondisi geografis yang membuat Kerajaan Sriwijaya tidak lagi dekat dengan pantai dan laut. Hal ini dikarenakan aliran-aliran dari Sungai Musi, Sungai Ogan, dan Sungai Komering banyak membawa lumpur yang tidak dapat dilewati oleh kapal-kapal dagang. Faktor kedua adalah melemahnya angkatan laut yang membuat banyak daerah-daerah kekuasaan Sriwijaya yang melepaskan diri. Faktor ketiga adalah Kerajaan Sriwijaya mendapatkan beberapa serangan dari kerajaan lain yang membuat perekonomian menjadi tidak stabil, seperti serangan dari Raja Rajendracola (1017 M & 1025 M), Ekspedisi Pamalayu oleh Raja Kertanegara (1275 M), dan serangan armada laut Majapahit yang menghancurkan Kerajaan Sriwijaya (1377 M).
7. Buatlah peta daerah pengaruh kekuasaan Kerajaan Sriwijaya!
Berikut peta daerah pengaruh kekuasaan Kerajaan Sriwijaya.