Histats

Definisi / Pengertian Erosi Tanah


Secara umum, erosi tanah dapat didefinisikan sebagai sebuah proses dimana tanah akan terhanyut yang disebabkan oleh dorongan dari air dan angin. Beberapa ahli mengungkapkan pendapatnya terkait definisi dari erosi tanah, seperti erosi tanah sebagai sebuah fenomena berpindah atau terangkutnya sebuah tanah dari suatu tempat ke tempat lain oleh air atau angin.

Dampak Erosi Tanah


Karena erosi dapat memberikan dampak negatif yang cukup besar bagi lingkungan, maka diperlukan pengantisipasian atau pengelolaan agar erosi dapat dikurangi atau bahkan tidak akan terjadi. Terdapat beberapa cara untuk mengurangi kemungkinan terjadinya erosi tanah, antara lain seperti penggemburan tanah, memperhatikan bentuk dan kontur tanah untuk diolah sesuai dengan teknik yang tepat, membuat sumur resapan, dan membuat sedimen trap pada daerah-daerah hulu. Pembuatan sedimen trap dilakukan pada daerah hulu dikarenakan daerah ini memiliki erodibilitas yang tinggi, sehingga dapat meminimalisir terjadinya erosi di bagian hulu dan hilir.

Faktor Penyebab Erosi Tanah


Erosi tanah tidak hanya disebabkan oleh adanya air dan angin saja, melainkan ada faktor-faktor lain yang menyebabkan terjadinya erosi tanah. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya erosi tanah antara lain seperti iklim, struktur dan jenis tanah, vegetasi, topografi, dan pengelolaan tanah. Terdapat banyak faktor negatif yang akan diberikan apabila terjadi erosi tanah, seperti lahan yang mengalami kekurangan ketersediaan air, kekurangan nutrisi, kekurangan bahan organik, dan menghambat kedalaman perakaran. Akibat-akibat ini dapat menyebabkan penurunan produktivitas tanaman, penurunan produktivitas tanah, unsur hara yang semakin berkurang, dan lapisan tanah yang baik akan menghilang akibat dari pencucian yang dilakukan oleh erosi.

Sebagai contoh, iklim dapat memengaruhi suhu, temperatur, dan curah hujan. Perubahan pada hal-hal ini dapat berpengaruh pada erosi tanah, terutama pada curah hujan. Curah hujan yang tinggi dapat menyebabkan tanah lebih cepat mengalami erosi dikarenakan tergerus terus oleh air. Kondisi fisik tanah juga dapat memengaruhi erosi tanah. Tanah dengan tekstur yang tidak padat akan lebih cepat mengalami erosi dibandingkan dengan yang padar seperti liat. Sedangkan topografi dapat memengaruhi kecepatan erosi karena semakin curam topografinya, semakin cepat juga tanah tersebut mengalami erosi akibat gaya tarik gravitasi.

A. Erosi Tanah Akibat Air


Erosi air kurang lebih sama dengan erosi tanah, hanya saja penyebabnya berasal dari air. Erosi air dapat menyebabkan pengangkutan tanah dari daerah hilir ke hulu dengan bantuan dari air. Selain itu, erosi air dapat dibagi menjadi beberapa tipe, antara lain sebagai berikut:

1. Erosi permukaan


Erosi permukaan ialah erosi yang terjadi pada permukaan suatu tanah yang berlapis-lapis dan menyebar tanpa alur jalan tertentu. Penyebab dari erosi permukaan adalah aliran air yang terdapat di permukaannya serta terkikisnya tanah akibat dari hujan yang terus menerus.

2. Erosi alur


Erosi alur ialah erosi yang terjadi akibat dari meningkatnya air yang ada di permukaan. Peningkatan ini mengakibatkan pengikiran tanah yang disertai dengan pengangkutan tanah. 

3. Erosi parit


Erosi parit ialah erosi yang diakibatkan oleh air yang ada pada suatu saluran atau parit. Saluran ini memiliki konsentrasi air yang sangat tinggi dan meningkat dengan cepat sehingga dapat mengikis tebing pair dan dasar alur yang menyebabkan terjadinya erosi.

4. Erosi tebing sungai


Erosi tebing sungai adalah erosi yang diakibatkan oleh arus pada sungai yang sangat deras. Arus yang terlalu deras ini dapat menyebabkan alur air yang menyebar secara tidak merata dan kemana-mana sehingga dapat merusak pinggiran sungai dan menyebabkan erosi tanah di sekitarnya.

Iklim juga menjadi salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya erosi air. Iklim dengan musim hujan yang tinggi dapat menyebabkan terjadinya hujan yang terus menerus sehingga air pada sungai dapat meluap dan mengakibatkan erosi di sekitarnya.

Pengelolaan yang dapat dilakukan untuk mengatasi dan mencegah terjadinya erosi air adalah pembuatan sanitasi air yang baik, memotong lereng, menimbun tanah yang cekung, dan membuat teras bangku. Selain itu juga penanaman vegetasi dapat memberikan dampak yang cukup signifikan untuk mengurangi kemungkinan terjadinya erosi air. Vegetasi ini dapat membuat tanah menjadi semakin kuat dan tahan terhadap erosi karena dapat meningkatkan porositas tanah.


B. Erosi Tanah Akibat Angin


Erosi angin atau deflasi merupakan suatu jenis erosi yang diakibatkan oleh angin. Hal ini didukung oleh pernyataan Hartanto (2002) yang menyatakan bahwa erosi angin merupakan suatu bentuk pengikisan yang terjadi di tanah yang diakibatkan oleh kekuatan angin. Erosi angin ini biasanya terjadi pada daerah yang berpasir seperti gurun pasir dan pantai. Pada daerah tersebut, pasir akan dibawa oleh angin yang memiliki kekuatan yang cukup, lalu dipindahkan ke tempat lain. Semakin kuat angin yang datang, semakin jauh juga pasir akan terbawa.

Terdapat banyak sekali faktor yang menyebabkan terjadinya erosi angin, salah satunya yang paling mencolok adalah faktor iklim. Iklim yang memiliki kecepatan angin yang tinggi dapat membuat tanah-tanah pada tebing menjadi terdorong dan hancur menjadi banyak bagian, sehingga memungkinkan terjadinya erosi. Kecepatan angin yang melebihi 15 mph dapat menyebabkan gundulan tanah menjadi pecah dan hancur berkeping-keping, sehingga akan memperbesar kemungkinan terjadinya erosi yang diakibatkan oleh angin. 

Penahan juga menjadi salah satu faktor penting dari terjadinya erosi angin karena semakin bagus kualitas penahan pada suatu lahan, semakin kecil juga kemungkinan terjadinya erosi di lahan tersebut. Penahan yang dimaksud di sini adalah tanaman dan pohon yang tumbuh di lahan tersebut. Pohon memiliki perakaran yang dapat menahan tanah dari terjangan angin, sehingga dapat mengurangi resiko terjadinya erosi angin. Selain itu juga pohon dan tanaman yang terdapat pada lereng-lereng yang curam dapat menghambat angin yang datang ke tanah karena daun-daun pada tanaman tersebut dapat menghalangi tanah dari terjangan angin secara langsung.

Bentuk pengelolaan yang dapat dilakukan untuk mengatasi dan mengurangi resiko terjadinya erosi angin antara lain adalah dengan penanaman vegetasi pada daerah tersebut. Tanaman-tanaman penutup yang memiliki sistem perakaran yang kuat dan daun yang lebar dapat mengurangi kecepatan angin yang datang ke tanah, sehingga dapat mengurangi kemungkinan terjadinya erosi angin. Tekstur tanah yang baik juga lebih tahan terhadap erosi angin dikarenakan biasanya angin tidak akan bisa menghancurkan gumpalan tanah yang memiliki tekstur yang sangat padat, contohnya adalah tanah liat. 

Oleh karena itu, erosi angin lebih sering terjadi di daerah-daerah yang berpasir seperti pantai dan gurun pasir dikarenakan tekstur tanah yang terdapat pada daerah tersebut cenderung sangat lemah dan berbentuk butiran-butiran halus yang dapat dengan mudah dibawa oleh angin.

Detail Artikel
  • Mata kuliah Dasar Ilmu Tanah Semester 1
  • Prodi Agroekoteknologi
  • Fakultas Pertanian
  • Kata kunci: dasar ilmu tanah, erosi tanah, erosi air, erosi angin