Peran Bioteknologi dalam Bidang Pertanian
Bioteknologi merupakan proses yang menerapkan iptek dengan menggunakan makhluk hidup untuk membuat atau meningkatkan kualitas suatu produk. Peran dalam bidang pertanian, yaitu meningkatkan kualitas dan kuantitas tanaman, melestarikan tanaman, serta menjaga tanaman melalui rekayasa genetika, kultur jaringan, rekombinasi DNA, serta pengembangbiakan sel induk.
Bioteknologi dalam bidang pertanian berperan dalam membuat varietas unggul melalui rekayasa genetika, seperti tanaman padi dan tanaman semusim yang mampu mendongkrak kebutuhan pangan Indonesia.
Dengan mempelajari bioteknologi pertanian, kita dapat menciptakan varietasvarietas unggul yang tahan terhadap pengaruh tertentu sesuai dengan kebutuhan. Sehingga mampu mengatasi berbagai masalah pangan dan gizi di seluruh dunia seiring pertambahan pendudukan yang semakin melesat. Selain itu, melalui rekayasa genetika juga penting dalam mengurangi penggunaan pestisida kimia, serta menghasilkan makanan lebih bergizi dan obat-obatan.
Alat di Laboratorium Bioteknologi Beserta Fungsi
- Autoclave : Mensterilkan alat-alat, seperti botol kultur, pinset, scalpel, dan media kultur.
- Scalpel : Pisau pembedah spesimen.
- Pinset : Mencapit spesimen.
- Cawan petri : Wadah kultur.
- Botol kultur : Wadah untuk sterilisasi, sebagai wadah media kultur, serta sebagai wadah alkohol 90% dan akuades.
- Erlenmeyer : Sarana menuangkan air suling maupun untuk tempat media dan penanaman eksplan.
- Laminar air flow cabinet (LAFC) : Berada di dalam ruang penabur, digunakan sebagai tahap perlakuan penanaman.
- Gelas ukur : Mengukur volume suatu cairan berdasarkan pilihan berdasarkan skala volumenya.
- Shaker (pengocok) : Alat pengocok botol kultur dan digunakan untuk mengocok eksplan yang ditanam pada media kultur cair.
- Oven/microwave : Mengeringkan alat yang telah disterilkan.
- Distilator : Mendestilasi air sehingga diperoleh aquadest.
- Hotplate : Menghomogenkan senyawa dalam media kultur dan memanaskan media padat (agar).
- Lemari es/kulkas : Menyimpan stok-stok media kultur agar tidak cepat rusak.
- Rak inkubasi : Tempat meletakkan tabung reaksi.
- Labu ukur Untuk mengencerkan larutan sampai pada volume tertentu.
- Beaker glass : Wadah untuk menyimpan dan mencampur senyawa kimia.
- Pipet tetes : Mengambil larutan/benda yang berbentuk cair.
- Pipet ukur : Mengambil cairan dengan volume tertentu.
- Spatula : Mengambil bahan yang berbentuk padat dan dapat dipakai sebagai pengaduk larutan.
- Buret (burette) : Menaruh larutan yang digunakan untuk proses titrasi dan mengukur volume larutan dengan ketelitian tinggi.
- Pembakar spiritus : Sterilisasi permukaan LAF atau untuk cairan dalam bunsen.
- pH meter : Mengukur pH yang tepat untuk pertumbuhan optimum tanaman.
- Timbangan analitik : Menimbang bahan/senyawa yang digunakan dalam media kultur.
- Corong buchner (buchner fulner) : Memindahkan bahan dan menyaring larutan dengan pompa vakum.
- Cawan martil : Menghaluskan bahan
- Penjepit tabung reaksi : Menjepit tabung reaksi untuk melakukan pemanasan dalam proses reaksi kimia.
- Rak tabung reaksi : Tempat meletakkan tabung reaksi.
- Tempat nitrogen : Pemberian nitrogen dilakukan agar jaringan menjadi beku dan saat dihancurkan sel-sel tidak rusak.
- Thermo waterbath : Menginkubasi sampel dalam air dengan suhu yang konstan dalam waktu yang lama.
- Spektrofotometer : Mengukur absorbansi dengan memancarkan panjang gelombang tertentu pada buffet.
- Sonicator : Berguna untuk sterilisasi dan memecah sel menjadi lebih kecil dengan menggunakan prinsip gelombang suara.
- LAF (Laminar Air Flow) : Ruang steril untuk inokulasi kultur jaringan dan pemindahan plantlet. Cara kerjanya adalah dengan memancarkan sinar UV dan memberikan udara steril secara terus menerus.
- Gel Doc : Mendokumentasikan saat analisis protein, asam nukleat, dan lain-lain.
- Cool storage : Tempat penyimpanan suhu rendah
- Centrifuge : Memisahkan cairan berdasarkan massa jenisnya dengan menggunakan prinsip sentrifugal.
- Vortex : Menghomogenkan larutan berdasarkan prinsip getaran (vibrasi).
- PCR : Untuk melakukan PCR.
- Alat suling : Menghasilkan air dengan TDS 0.
- Inkubator : Menginkubasi jamur, mikroorganisme, enzim pada suhu tertentu dan tempat untuk melakukan reaksi dengan suhu yang konstan.
- Magnetic stirrer : Mengaduk larutan dan memanaskan larutan.
- Sucker ball : Alat bantu menggunakan pipet ukur.
- Micropipet : Mengukur dan mengeluarkan zat dalam jumlah kecil.
- Wash bottle : Mencuci alat atau bahan praktikum untuk menjaga kelembabannya.
Ruangan di Laboratorium Bioteknologi Beserta Fungsi
- Ruang persiapan (preparation room) : Membersihkan alat-alat, persiapan dan sterilisasi media, penyimpanan alat-alat gelas.
- Ruang penanaman (transfer area) : Ruang untuk isolasi, pemotongan eksplan pada LAF, sterilisasi, inokulasi, dan subkultur (penjarangan) pada kondisi steril yang di dalamnya terdapat lemari kaca atau kabinet yang disebut Laminer Airflow (LAF).
- Ruang pertumbuhan atau inkubasi (growing area) : Ruang pertumbuhan atau penyimpanan hasil kultur pada kondisi cahaya dan temperature yang terkontrol (AC). Ada rak-rak kaca untuk meletakkan botol-botol kultur selama proses penanaman.
Detail Artikel
- Fakultas / Program Studi : Pertanian / Agroekoteknologi
- Mata kuliah : Bioteknologi Pertanian
- Materi : Pendahuluan dan Pengenalan Alat Laboratorium
- Semester : 3