Tumbuhan merupakan salah satu makhluk yang tidak bisa dilepaskan dari kehidupan, baik manusia maupun hewan. Peranannya memiliki posisi yang sangat penting dalam roda keberlangsungan kehidupan aneka organisme di muka bumi. Oleh karenanya, penting untuk selalu menjaga dan melestarikan segala jenis tumbuhan yang hidup hingga saat ini.
Sama seperti manusia dan hewan, tumbuhan juga memiliki morfologi. Sedikit berbeda dengan hewan dan manusia, organ-organ yang ada di tumbuhan contohnya seperti akar, batang, daun, bunga, buah, biji, dan lainnya. Tumbuhan tidak memiliki organ yang umum di organisme manusia dan hewan seperti jantung, otak, dan ginjal.
Salah satu organ yang cukup unik dari tumbuhan ialah akar. Akar merupakan organ paling bawah dari tumbuhan, dengan fungsi umum sebagai pengokoh dan penyerap unsur zat hara yang ada di dalam tanah. Peranannya cukup penting, bahkan sama pentingnya seperti organ-organ lain yang ada di permukaan tanah.
Definisi / Pengertian Akar
Akar merupakan suatu bagian dari tumbuhan yang bertugas sebagai mencari makanan untuk tumbuhan. Dengan kata lain, akar merupakan suatu bagian yang tidak bisa dipisahkan dari tumbuhan dengan fungsi yang penting seperti bagian atas tumbuhan.
Dalam bahasa Inggris, definisi akar ada dua, yaitu:
- "The root is the part of the plant that first interacts with the soil and the organs that receive pressure due to the characteristics of the substrate.", dengan artian bahwa akar merupakan suatu bagian dari tumbuhan yang paling pertama berinteraksi dengan tanah dan organ yang menerima tekanan karena karakteristik substrat.
- "The root is an axial organ of a plant which has geotropic growth characteristics.", dengan arti bahwa akar merupakan sebuah organ aksial dari tumbuhan yang memiliki ciri pertumbuhan yang geotropik.
Fungsi & Sifat Akar
Terdapat 5 fungsi utama dari akar pada tumbuhan, antara lain sebagai berikut.
- Menentukan posisi dari tumbuhan
- Menyerap air dan mineral
- Tempat untuk menyimpan bahan makanan
- Membawa air dari tanah ke batang
- Sebagian berfungsi untuk fotosintesis dan respirasi
Akar memiliki sifat-sifat tertentu, antara lain sebagai berikut.
- Biasanya tidak berwarna hijau dan terletak di dalam tanah dengan sifat geotropic, phototropic, dan hydrotropic.
- Tidak mempunyai mata tunas.
- Tidak mempunyai nodus dan internodus.
- Memiliki rambut yang bersifat uniseluler.
Bagian-bagian Akar
Bagian-bagian dari akar secara umum dapat dibedakan menjadi 4 macam, yaitu tudung, daerah pembelahan, daerah pemanjangan, dan daerah pematangan. Berikut penjelasannya.
- Tudung akar atau root cap adalah bagian paling ujung dari akar tumbuhan dengan fungsi sebagai pelindung akar.
- Daerah pembelahan atau meristematic zone adalah bagian dari akar yang berfungsi sebagai tempat pembelahan sel.
- Daerah pemanjangan atau elongation region merupakan bagian dari akar yang terletak di sebelah atas dari meristematik dengan fungsi sebagai tempat pertumbuhan akar.
- Daerah pematangan atau maturation region berada di atas zona elongation dengan sel-sel yang berdiferensiasi menjadi sel-sel dewasa.
Sistem Perakaran
Sistem perakaran dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu akar tunggang dan akar seabut. Akar tunggang adalah akar yang selalu tumbuh menjadi akar utama dan memiliki cabang yang lebih kecil, sedangkan akar serabut adalah akar yang yang tidak berkembang dan memiliki akar yang keluar di pangkal batang dengan ukuran yang relatif sama.
Modifikasi Akar
Modifikasi dari akar dapat dibagi menjadi 2 macam, yaitu modifikasi dari akar biasa dan akar adventif. Berikut penjabarannya.
1. Modifikasi akar biasa
Modifikasi dari akar biasa ini dapat dibagi menjadi 3 macam, yaitu modifikasi akar tunggang, nodulated roots, dan respiratory roots. Modifikasi dari akar tunggang dapat dibedakan lagi menjadi 4, yaitu fusiform roots, conical roots, napiform, dan tuberous roots. Nodulated roots adalah nodul akar yang terbentuk dari cabang akar yang telah difiksasi oleh Rhizobium. Sedangkan respiratory roots adalah akar yang biasanya terletak di daerah halophyte atau mangrove yang tumbuh dengan kekurangan oksigen.
2. Modifikasi akar adventif
Beberapa modifikasi dari akar adventif antara lain yaitu sebagai berikut.
- Tempat menyimpan cadangan makanan
- Stilt roots : akar penguat yang muncul dari bawah nosus dan masuk ke tanah, contohnya pada tumbuhan pandan.
- Prop roots : akar yang muncul dari cabang tumbuhan dengan tumbuh ke bawah tanah seperti pada tumbuhan banyan.
- Butteress roots : akar yang muncul dari batang dan mengarah ke tanah dengan arah yang saling berbeda, seperti pada tumbuhan Terminalia.
- Climbing roots : akar pemanjat yang muncul dari nodus dan membantu tumbuhan untuk memanjat, seperti pada tumbuhan sirih.
- Foliar roots : akar yang muncul di daun seperti pada tumbuhan Bignonia.
- Sucking roots : akar penghisap yang biasanya terdapat di tumbuhan parasit, seperti tumbuhan Cuscuta.
- Assimilatory roots : akar yang terletak di udara dengan warna hijau, seperti pada akar Trapa.
- Hygroscopic roots : akar yang ada di tumbuhan epifit dengan fungsi menyerap uap air dengan velamen, seperti pada tumbuhan Orchid.
- Contractile roots : akar yang menyusut panjangnya antara 60 sampai 70 persen dan membawa organ ke tanah, seperti pada tumbuhan Crocus.
- Root thorns : akar yang berbentuk seperti duri, seperti pada tumbuhan Photos armatus.
- Reproductive roots : akar yang digunakan sebagai reproduksi, seperti pada tumbuhan Ipomea b.
Detail Artikel
- Mata kuliah Botani Semester 1
- Prodi Agroekoteknologi
- Fakultas Pertanian
- Kata kunci: botani, akar