Histats
Pengolahan Lahan : Definisi, Tujuan, Intensitas, Primer, & Sekunder

Pengertian Pengolahan Lahan


Persiapan lahan untuk penanaman diawali dengan membersihkan lahan dari gulma dan rumput liar yang tumbuh (penyiangan). Setelah melakukan penyiangan, tanah dapat diolah menggunakan bajak atau cangkul. Pengolahan ini dapat dilakukan sebanyak dua kali, yaitu untuk menghasilkan tanah yang gembur dan untuk memiliki bongkahan yang lebih kecil.

Tujuan Pengolahan Lahan


Tujuan dari pengolahan lahan antara lain sebagai berikut.
  1. Mempersiapkan lahan sebagai tempat persemaian. Persemaian adalah tempat yang akan digunakan untuk menumbuhkan benih sebelum ditanam di lahan budidaya.
  2. Menciptakan daerah perakaran yang baik. Tanah yang gembur dapat memudahkan akar untuk menembus tanah, sehingga tanah bisa mendapatkan nutrisi dari tanah dengan baik.
  3. Menciptakan lahan yang cocok  dan sesuai bagi pertumbuhan tanaman.
  4. Memperbaiki sifat fisik tanah (struktur tanah dan porositas tanah).

Pengolahan Tanah Menurut Intensitas


Pengolahan tanah menurut intensitasnya dibagi menjadi tiga, yaitu sebagai berikut.

A. Tanpa Olah Tanah / TOT (No Tillage)


Tanpa olah tanah berarti tanah dibiarkan tidak terganggu, hanya pembuatan lubang untuk penempatan benih/bibit dan mengendalikan sisa tanaman atau gulma yang mengganggu penanaman benih/bibit. Kelebihan dari TOT adalah memperkecil erosi tanah dan aliran permukaan, meminimalisir penguapan, dan air yang tersedia bagi tanaman semakin banyak. Contoh dari penggunaan TOT adalah lahan padi yang digunakan untuk lahan jagung.

B. Pengolahan Tanah Secara Minimal (Minimum Tillage)


Pengolahan tanah secara minimal berarti pengolahan tanah yang dilakukan seperlunya saja (seminimum mungkin), disesuaikan dengan kebutuhan penanaman dan kondisi tanah. Kelebihan dari pengolahan tanah secara minimal adalah memperbaiki struktur tanah serta mikroorganisme yang tidak ikut mati sehingga proses dekomposisi dapat tetap berjalan dengan baik. Contoh pengolahan tanah secara minimal adalah lahan tanaman perkebunan.

C. Pengolahan Tanah Secara Maksimal (Maximum Tillage)


Pengolahan tanah secara maksimal artinya pengolahan tanah dilakukan secara intensif yang dilakukan pada seluruh lahan yang akan ditanami. Kelebihan dari pengolahan tanah secara maksimal adalah permukaan tanah bebas dari vegetasi serta tanah menjadi halus. Contoh pengolahan tanah secara maksimal adalah pada pengolahan lahan tanaman hortikultura.

Perbedaan Bedengan dan Guludan


Guludan adalah tumpukan tanah yang dibuat memanjang menurut arah garis kontur atau memotong lereng. Tinggi tumpukan tanah sekitar 25-30 cm dengan lebar dasar sekitar 30-40 cm. Sedangkan bedengan adalah gundukan tanah yang sengaja dibuat untuk menanam tanaman dengan lebar dan tinggi tertentu. 

Persiapan bedengan atau guludan sebagai media tanam harus memenuhi hal-hal sebagai berikut:
  1. Bebas gulma. Bedengan dan guludan harus terbebas dari gulma karena gulma-gulma tersebut ikut menyerap air dan unsur hara dari lahan sehingga merugikan tanaman budidaya.
  2. Struktur tanah yang granuler. Struktur tanah yang granuler dapat meningkatkan kontak antara akar bibit maupun tanaman dewasa terhadap partikel-partikel tanah, sehingga penyerapan unsur hara dapat lebih baik.
  3. Bebas dari lapisan padat. Bedengan dan guludan harus terbebas dari lapisan padat dikarenakan lapisan yang padat dapat mengurangi udara dan air untuk masuk ke dalam tanah serta menghambat pertumbuhan akar.
  4. Tinggi permukaan tanah seragam. Tinggi permukaan tanah harus seragam agar dapat mempermudah proses irigasi.

Macam Pengolahan Tanah


Pengolahan tanah dapat dibagi menjadi dua, yaitu pengolahan tanah primer dan pengolahan tanah sekunder. Berikut penjelasan dari masing-masing pengolahan tanah tersebut beserta alat yang digunakannya.

A. Pengolahan Tanah Primer


Pengolahan tanah primer bertujuan untuk memotong dan melumat tanah sampai pada kedalaman tertentu dan membaliknya untuk menimbun sisa tanaman dan gulma ke dalam tanah. Berikut beberapa alat yang digunakan dalam pengolahan tanah primer.

1. Bajak Pembalik / Mouldboard Plough


Bajak pembalik berfungsi untuk memotong, membalik, dan melumat tanah. Bajak ini mampu menjangkau kedalaman tanah 20 - 30 cm dengan lebar 25 - 30 cm.

2. Bajak Piringan / Disc Plough


Bajak piringan berfungsi untuk memecah gumpalan di tanah yang berat atau liat. Bajak ini terbuat dari baja berat yang berbentuk bulat dengan diameter sekitar 50 - 75 cm. Bajak piringan biasanya digunakan untuk menimbun sebagian dari residu tanaman dan batu. Bajak ini direkomendasikan untuk digunakan pada pengolahan tanah yang kering karena mampu memecah batu atau tanah yang keras.

3. Bajak Pahat / Chisel Plough


Bajak pahat berfungsi untuk membuka tanah di bagian dalam tanpa membalik tanah. Bajak ini sangat direkomendasikan untuk memecah hardpan atau lapisan keras di dalam tanah, seperti lapisan tapak bajak.

4. Subsoiler


Subsoiler memiliki cara kerja yang sama seperti bajak pahat, yaitu memahat tanah dengan pemahatnya. Subsoiler mampu menjangkau hingga 50 cm ke dalam tanah. Fungsi utamanya ialah untuk menghancurkan lapisan bagian bawah agar air dapat mengalir lebih dalam dan pertumbuhan akar dapat masuk hingga lebih dalam. Subsoiler memerlukan energi antara 40 - 60 hp (horse power) untuk mengolah tanah sampai kedalaman 50 cm.

5. Rotavator / Rotary Plough


Rotavator memiliki pisau pemotong yang berbentuk L yang berfungsi untuk menghaluskan tanah khususnya pada budidaya tanaman sayuran. Meskipun sama-sama memerlukan energi yang cukup besar seperti subsoiler, rotavator hanya dapat menjangkau kurang dari 20 cm ke dalam tanah. 

B. Pengolahan Tanah Sekunder


Pengolahan tanah sekunder dilakukan setelah pengolahan tanah primer. Pengolahan tanah ini bertujuan untuk mempersiapkan persemaian, meningkatkan pelumatan tanah, menghancurkan gulma dan residu tanaman, serta performing final field levelling.  Berikut beberapa alat yang digunakan dalam pengolahan tanah sekunder.

1. Disc Harrow


Disc harrow berfungsi untuk memecah gumpalan, membunuh gulma, dan mencacah serta mencampur bahan organik.

2. Spring Tined Harrow


Spring tined harrow efektif untuk tanah ringan, berlempung, dan berpasir.

3. Spike Toothed Harrow


Spike toothed harrow berfungsi untuk menghancurkan kerak tanah. Garu ini memiliki struktur yang kuat, sehingga mampu memecah dan menghancurkan tanah yang keras hingga menjadi kerak.

Detail Artikel
  • Fakultas / Program Studi : Pertanian / Agroekoteknologi
  • Mata kuliah : Teknologi Produksi Tanaman
  • Materi : Pengolahan Lahan
  • Semester : 3